KPK Skouw Mabo Tegakkan Disiplin Kerja: Malas dan Sering Mengeluh Siap Dikeluarkan

Senin, 15 Desember 2025 Pkl. 01.21 WIT | Admin

Hanok MalloKepala Kampung Skouw Mabo, Hanok R. Mallo, SE

SKOUW MABO - TEMAWONEWS – Kepala Kampung (KPK) Skouw Mabo menegaskan komitmennya untuk memperketat disiplin kerja seluruh aparat kampung dan tenaga honorer mulai tahun depan. Penegasan ini disampaikan menyikapi masih adanya oknum pekerja yang menjalankan tugas dengan setengah hati, sering mengeluh, serta tidak menunjukkan etos kerja yang baik. .

“Kerja itu harus dengan hati. Tidak bisa kerja sambil sungut-sungut. Kalau KPK dengar masih ada yang begitu, siap-siap dikeluarkan,” tegas KPK Skouw Mabo.

Ia mengungkapkan bahwa selama kurang lebih dua tahun terakhir dirinya masih memberikan ruang pembinaan dan memilih untuk bersabar. Namun dalam kurun waktu tersebut, justru dirinya yang kerap disalahkan dan harus terus memberi teguran kepada aparat maupun tenaga honorer yang tidak disiplin.

“Tahun depan tidak ada lagi ketegasan yang setengah-setengah. Aturan akan ditegakkan secara penuh dan adil, bukan tegas asal-asalan,” ujarnya.

KPK menegaskan, penilaian kinerja ke depan akan berbasis absensi dan etos kerja. Aparat atau tenaga honorer yang malas, sering absen, dan tidak menunjukkan tanggung jawab akan dikeluarkan, mengingat masih banyak masyarakat lain yang mengantri dan bersedia bekerja dengan sungguh-sungguh.

Terkait honorarium, KPK mengingatkan agar setiap penerima honor dapat mensyukurinya. Besar atau kecilnya honor harus diterima dengan lapang dada, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut.

“Sedikit atau banyak, itu berkat. Masih banyak orang di luar sana yang tidak menerima honor seperti kalian. Kalau masih terus mengeluh, lebih baik dikeluarkan saja,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, KPK Skouw Mabo menekankan filosofi pelayanan dalam pemerintahan kampung. Menurutnya, semua aparat adalah pelayan masyarakat tanpa terkecuali.

“Kita semua ini pelayan. Saya hanya kepala pelayan, bukan bos. Tidak ada yang jadi bos di kampung ini. Tugas kita melayani masyarakat, bekerja seperti pelayan, bukan bekerja seperti bos,” pungkasnya (*)